Jumat, 24 April 2009

Pengenalan Saham

SAHAM
(diperoleh dari : (http://www.infovesta.com/roller/vesta/entry/pengenalan_saham)
Pengertiandari saham
Pengertian saham secara umum dan sederhana adalah “surat berharga yang dapat dibeli atau dijual oleh perorangan atau lembaga di pasar tempat surat tersebut diperjualbelikan”.
Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham merupakan instrument investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik.
Saham juga dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

2. Bursa Saham
Bursa saham adalah tempat dimana perusahaan dapat menawarkan sahamnya untuk dijual. Mereka melakukan hal ini melalui penawaran perdana (IPO).
Setelah penawaran perdana, ribuan atau jutaan investor yang telah membeli saham tersebut dapat kembali ke bursa saham untuk menjual sahamnya kepada investor yang lain, sehingga dimulailah perdagangan saham. Bursa saham hanyalah semacam tempat penampungan untuk perdagangan ini.
3. Menentukan Harga Saham
Harga saham setiap perusahaan tidaklah sama, harganya akan berbeda-beda. Apa yang menyebabkan perbedaan itu? Semua itu ditentukan oleh pendapat perusahaan.
Misalnya ada sebuah perusahaan yang menghasilkan profit sebesar 10 juta setiap tahunnya. Harga berapa kira-kira yang mungkin cocok untuk menjual perusahaan itu? Katakanlah ditawarkan dengan harga 100 juta. Apakah ada yang akan mau membelinya?
Pembeli potensial akan menilai situasi ini dengan pertanyaan “Berapa profit yang akan saya peroleh jika saya menginvestasikannya ke tempat lain?”. Jika ada wahana lain yang dapat menghasilkan lebih besar maka ia tidak akan membeli perusahaan tersebut. Mungkin perusahaan itu harus mengurangi harganya.
Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah potensi pertumbuhan keuntungan. Perusahaan tadi mungkin hanya dapat menghasilkan 10 juta tahun ini, tapi tahun depan berpeluang mendapatkan 20 juta. Untuk tingkat keuntungan 10% dan potensi pertumbuhannya, mungkin perusahaan tersebut bisa dijual dengan harga 150 juta.
Inilah yang menjadi alasan banyak saham yang mengalami kenaikan yang sangat pesat walaupun sekarang mereka tidak lagi banyak menghasilkan keuntungan.

Apa yang Menyebabkan Gejolak Harga Saham?
Faktor-faktor yang menyebabkan gejolak harga saham dapat dibagi menjadi faktor makro dan mikro.
Faktor makro adalah faktor-faktor yang mempengaruhi ekonomi secara keseluruhan. Tingkat suku bunga yang tinggi, inflasi, tingkat produktivitas nasional, politik dan lain sebagainya dapat memiliki dampak penting pada potensi keuntungan perusahaan hingga pada akhirnya juga akan mempengaruhi harga sahamnya.
Faktor mikro adalah faktor-faktor yang berdampak secara langsung pada perusahaan itu sendiri. Perubahan manajemen, harga dan ketersediaan bahan mentah, produktivitas pekerja dan lain sebagainya yang akan dapat mempengaruhi kinerja keuntungan perusahaan tersebut secara individual.
Apa yang menyebabkan volatilitas atau gejolak harga adalah karena sering adanya perbedaan opini tentang kemana arah profitabilitas perusahaan tersebut. Di saat banyak orang berpikir bahwa profitabilitas suatu perusahaan menurun, maka akan lebih banyak yang menjual sahamnya sehingga harganya juga akan menurun. Tentu saja, hal yang sebaliknya juga dapat terjadi.

5. Bagaimana Mengenai Dividen dalam Saham?
Selain kenaikan harga ataupun penambahan modal, dividen merupakan salah cara untuk dapat menghasilkan keuntungan. Banyak perusahaan yang juga membayarkan dividen tahunan. Ini adalah pembayaran tunai yang mencerminkan bagian dari profit perusahaan tersebut. Tetapi tentu saja sepenuhnya merupakan kebijaksanaan dari perusahaan tersebut untuk memberikan dividen atau tidak. Mereka tidak wajib melakukannya. Tetapi pada umumnya, mereka tetap akan memberikan sebagian dari profitnya sebagai bentuk penghargaan kepada para investornya.
Tipe Saham

Ada dua jenis saham yang jamak dipasarkan, yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock).
a. Saham biasa (common stock).
Pemegang saham jenis ini mewakili kepemilikan di perusahaan sebesar modal yang ditanamkan. Keuntungan yang didapatkan oleh pemegang saham ini berupa dividen yang berasal dari keuntungan perusahaan. Pemegang saham ini tidak memiliki jaminan pasti atas return yang dihasilkan perusahaan. Apabila perusahaan mendapatkan keuntungan, maka pemegang saham akan mendapatkan dividen sebesar alokasi yang ditetapkan oleh RUPS. Namun, apabila perusahaan suatu saat dilikuidasi atau bangkrut, pemegang saham jenis ini adalah yang paling akhir mendapatkan hak atas aset perusahaan setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi dan pemegang saham preferen dibayar sebesar nilai par sekuritas mereka.
Selain keuntungan berupa dividen, pemegang saham biasa juga bisa mendapatkan keuntungan dari selisih nilai beli dengan nilai jual sahamnya. Katakanlah, jika anda membeli sebuah saham pada harga Rp 500 dan menjualnya saat harga mencapai Rp 600, maka anda akan memperoleh keuntungan sebesar Rp 100 dikalikan dengan jumlah saham yang anda jual. Keuntungan jenis ini disebut capital gain. Sebaliknya jika harga saham mengalami penurunan, maka anda mengalami kerugian yang disebut capital loss.
Karakteristik lain dari saham biasa, selain klaim atas aset perusahaan paling rendah dibandingkan dengan komponen perusahaan yang lain, juga tidak adanya maturity date atau tanggal jatuh tempo.

b. Saham preferen (preferred stock).
Saham jenis ini memiliki sifat hybrid yang artinya selain memiliki karakteristik sebagai saham, juga memiliki sifat seperti halnya obligasi. Jika anda memiliki saham jenis ini, anda akan mendapatkan pembayaran secara teratur sebesar harga pari saham dikalikan dengan bunga setiap tahun (sifat obligasi). Apabila saham preferen anda berjenis cumulative, maka jika anda belum menerima pembayaran dividen tahun lalu akan diakumulasikan dengan dividen tahun berjalan. Jenis yang lain yaitu non cumulative, yang artinya anda tidak akan menerima dividen yang tidak dibayarkan periode lalu, sedangkan yang berjenis participating akan menerima peningkatan nilai dividen proporsional mengikuti peningkatan dividen saham biasa. Pemilik saham preferen memiliki hak suara untuk memilih direktur perusahaan, hanya jika dividen tidak dibayarkan selama setahun atau lebih.
Sifat preferen ini tercermin pula pada perlakuan yang diterima saat perusahaan dilikuidasi. Pemilik saham ini akan menerima pembayaran sebesar harga pari saham sebelum dividen atas pemegang saham biasa dibayarkan. Oleh karena banyak sifat saham jenis ini yang menyerupai obligasi, maka beberapa pihak menggolongkannya ke dalam fixed income.
Keuntungan dan Resiko Saham

5. Keuntungan
Pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau memiliki saham:
Dividen
Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Jika seorang pemodal ingin mendapatkan dividen, maka pemodal tersebut harus memegang saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu hingga kepemilikan saham tersebut berada dalam periode dimana diakui sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen.
Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai – artinya kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham - atau dapat pula berupa dividen saham yang berarti kepada setiap pemegang saham diberikan dividen sejumlah saham sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian dividen saham tersebut.
· Capital Gain
Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Misalnya Investor membeli saham ABC dengan harga per saham Rp 3.000 kemudian menjualnya dengan harga Rp 3.500 per saham yang berarti pemodal tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp 500 untuk setiap saham yang dijualnya.

6. Resiko Saham
Sebagai instrument investasi, saham memiliki risiko, antara lain:
Capital Loss
Merupakan kebalikan dari Capital Gain, yaitu suatu kondisi dimana investor menjual saham lebih rendah dari harga beli. Misalnya saham PT. XYZ yang di beli dengan harga Rp 2.000,- per saham, kemudian harga saham tersebut terus mengalami penurunan hingga mencapai Rp 1.400,- per saham. Karena takut harga saham tersebut akan terus turun, investor menjual pada harga Rp 1.400,- tersebut sehingga mengalami kerugian sebesar Rp 600,- per saham.

Risiko Likuidasi
Perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan, atau perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini hak klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi (dari hasil penjualan kekayaan perusahaan). Jika masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi secara proporsional kepada seluruh pemegang saham.Namun jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka pemegang saham tidak akan memperoleh hasil dari likuidasi tersebut. Kondisi ini merupakan risiko yang terberat dari pemegang saham. Untuk itu seorang pemegang saham dituntut untuk secara terus menerus mengikuti perkembangan perusahaan.
Teknik Analisa Saham

Dalam melakukan suatu investasi, seorang investor sering dihadapkan pada pertanyaan mendasar, seperti apakah harga saham dipasar mencerminkan nilai yang sebenarnya dari perusahaan? Jika tidak, berapa nilai sebenarnya dari saham tersebut? Nilai intrinsik (intrinsic value) merupakan nilai sebenarnya dari suatu saham, dan merupakan standar untuk mempertimbangkan apakah saham dinilai terlalu rendah (undervalued), wajar (fairly priced), atau dinilai terlalu tinggi (overvalued). Sedangkan harga pasar saham (current market price) adalah harga yang terbentuk di pasar jual beli saham.
Investor perlu menganalisis saham dengan tujuan untuk menaksir nilai intrinsiksuatu saham perusahaan, lalu membandingkannya dengan harga saham saat ini untuk mengetahui tingkat kewajaran harga saham. Untuk itu, ada dua pendekatan yang digunakan dalam menganalisis saham suatu perusahaan yaitu sebagai berikut:
1. Analisis Teknikal
Analisis teknikal merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham dengan mengamati perubahan harga saham di periode yang lalu, dan upaya untuk menentukan kapan investor harus membeli, menjual atau mempertahankan sahamnya dengan menggunakan indikator-indikator teknis atau menggunakan analisis grafik. Indikator teknis yang digunakan adalah moving average, volume perdagangan, dan short-interest ratio. Sedangkan analisis grafik diharapkan dapat mengidentifikasi berbagai pola seperti key reserval, head and shoulders, dan sebagainya.Analisis ini menggunakan data pasar dari saham, seperti harga dan volume transaksi penjualan saham untuk menentukan nilai saham.
2. Analisis Fundamental
Analisis fundamental ini menyatakan bahwa setiap saham memiliki nilai intrinsik. Analisis ini mencoba untuk menghitung nilai intrinsik dari suatu saham dengan menggunakan data fundamental yaitu Laporan Keuangan Perusahaan, seperti laba, dividen, penjualan, struktur modal, resiko dan sebagainya. Analisis ini akan membandingkan nilai intrinsik dengan harga pasarnya untuk menentukan apakah harga saham pasar sudah mencerminkan nilai intrinsiknya atau belum.
Ada dua pendekatan yang digunakan dalam menghitung nilai intrinsik suatu saham, yaitu:
a. Pendekatan Present Value
b. Pendekatan Price Earning Ratio.

Kamis, 19 Maret 2009

memahami hati nurani kita

Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Manusia diberi akal budi, pikiran, perasaan, dan kehendak. Manusia merupakan makhluk sosial, dimana ia tidak dapat hidup sendiri. Manusia tidak bisa hidup tana bantuan orang lain.
Dalam kehidupan sosial ini, setiap manusia tidak bisa melakukan sesuatu dengan sekehendak hati. Manusia dalam kehidupan sosialnya memiliki peraturan-peraturan, dimana peraturan tersebut merupakan hasil dari kesepakatan bersama. Peraturan tersebut ada yang bersifat tegas dan jelas. Peraturan seperti itu sering kita dengar dengan nama hukum, Ada juga aturan-aturan yang lebih lunak dari pada hukum. aturan-aturan itu seperti etika dan norma. Untuk etika sendiri, setiap daerah memiliki etika yang berbeda-beda.
Keseharian manusia diliputi dengan aturan, entah itu bersifat memaksa ataupun tidak memaksa. dalam kajian ini, saya mencoba menanggapi artikel dari http://kuliahbersama.com/hati-nurani.html. Menurut saya hati nurani itu merupakan hal yang sangat mendasar dari manusia. Setiap karakter manusia akan dipengaruhi oleh adanya hati nurani itu sendiri.
Hati nurani memberikan arah yang berbeda-beda bagi setiap insan manusia. Hati nurani belum tentu membimbing kita ke arah yang benar, oleh karena itu kita perlu melatih hati nurani kita. hati nurani dapat kita latih dengan cara berdoa, berbuat baik, dll. Hati nurani merupakan anugrah yang diberikan Tuhan kepada manusia. Dengan adanya hati nurani disertai pemahaman tentang etika yang baik, membuat manusia bisa lebih memahami mana yang baik mana yang buruk. Dalam menjalani pekerjaan maupun kegiatannya, manusia selalu dihadapkan pada sebuah pilihan. Dimana pilihan tersebut membutuhkan sebuah keputusan. Keputusan ini biasanya dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah faktor hati nurani itu sendiri. Hati nurani tidaklah bersifat subjektif, hati nurani itu sendiri bersifat obyektif. menurut Ferly David, M.Si. Hati nurani itu menyangkut unsur pengertian secara obyektif & tanggungjawab. Disini kita bisa melihat peranan hati nurani yang lebih to do the point. Namun dalam implementasinya, kita harus bisa mengembangkan dan memperkuat hati nurani kita. Karena dengan hati nurani yang kuat, maka akan mendapatkan sebuah keputusan yang tepat dan sesuai. Hati nurani
Hati nurani sendiri bersifat intuitif, dimana hal tersebut berhubungan dengan perasaan. Manusia dalam melakukan setiap hal akan memiliki perasaan yang berbeda-beda. Terkadang saat melakukan sesuatu, ada hal yang mengganjal atau tidak sesuai dengan keinginan. Pada saat itulah hati nurani berperan. Hati nurani berperan dalam banyak hal. termasuk saat kita melakukan sebuah kesalahan atau kejahatn, akan ada sesuatu yang janggal dan seperti memaksa kita untuk membatalkan niatan buruk kita.

Rabu, 04 Maret 2009

Partisipatori ergonomi dengan tujuan efektivitas dan efisiensi

Berdasarkan tulisan dari http://batikyogya.wordpress.com/?s=partisipasi+ergonomi+ dan http://kuliahbersama.com/. Saya memiliki tanggapan sebagai berikut.

Ergonomi makro merupakan pendekatan sistem sosioteknik dari tingkatan atas ke bawah yang diterapkan pada perancangan sistem kerja secara keseluruhan pada berbagai level interaksi ergonomi mikro seperti manusia-pekerjaan, manusia-mesin dan manusia-perangkat lunak. Dari pengertian tersebut, kita memahami bahwa ergonomi makro merupakan system yang bersifat social guna mencapai produktivitas dalam melaksanakan pekerjaannya.

NB:
(tulisan yang dicetak biru, diperoleh dari)
(ttp://batikyogya.wordpress.com/?s=partisipasi+ergonomi+)
Partisipatori ergonomi merupakan salah satu pendekatan proses yang dilakukan untuk melaksanakan program intervensi ergonomi (Nurmianto, 2008; Purnomo, 2007; Udo dkk, 2006; wells dkk, 2003; St-Vincen, 2001). Partisipatori ergonomi adalah partisipasi aktif dari karyawan pada semua level untuk menerapkan ergonomi program di tempat kerjanya untuk meningkatkan kondisi lingkungan kerjanya. (Norman dan Wells, 1998). Sukapto (2008) menyatakan partisispatori ergonomi memiliki 4 elemen pokok yang saling berinteraksi yang terdiri dari karyawan, pengelola perusahaan, pengetahuan dan metode ergonomi dan konsep disain pekerjaan. Pentingnya melibatkan karyawan pada semua level untuk mencapai kesuksesan dalam intervensi ergonomi adalah
1. Karyawan adalah orang yang paling tahu terhadap pekerjaannya
2. Karyawan akan tahu solusi ergonomi yang paling tepat untuk dirinya agar semakin nyaman dalam bekerja
3. Menjadikan karyawan terlibat dalam proses perubahan
4. Untuk membangun budaya ergonomi yang aman, sehat dan nyaman
Program intervensi ergonomi dimaksudkan untuk mencegah terjadinya resiko kesehatan dan keselamatan kerja, meningkatkan kondisi lingkungan kerja untuk mendorong kesejahteraan karyawan, meningkatkan produktivitas dan kualitas serta mengurangi ketidaknyamanan dan kesalahan manusia (Ercan dan Erdinc, 2006). Wells dkk (2003) menyatakan untuk memulai program ergonomi diperlukan beberapa persiapan yaitu membentuk komitmen dan dukungan dari manajemen, membentuk tim ergonomi dan memberikan pelatihan dasar tentang ergonomi. Lebih lanjut Wells (2003) untuk melaksanakan program ergonomi di sebuah industri diperukan 6 tahapan yaitu:
1. Mengidentifikasi pekerjaan/lokasi yang akan dilakukan perbaikan
2. Melakukan evaluasi ergonomi dan faktor- faktor resiko bahaya dan menentukan prioritas pekerjaan yang akan dilakukan perbaikan.
3. Menentukan solusi pemecahan masalah ergonomi
4. Melakukan ujicoba solusi yang telah dirancang
5. Mengevaluasi hasil penerapan solusi yang telah dirancang
6. Mengimplementasikan solusi
7. Untuk melakukan perbaikan selanjutnya kembali ke langkah 1

Jika kita menyimak lebih lanjut pengertian dari ergonomi makro dan partisipatori ergonomi, terdapat satu kesamaan yang cukup mencolok. Keduanya memiliki inti pada sistem yang bersifat sosial. Diamana sistem tersebut mengharapkan output berupa kerjasama yang baik antara karyawan yang satu dengan yang lain, entaj atasan maupun bawahan.
Konsep dari partisipatori ergonomi ini menurut saya sangat menarik, karena disini partisipatori ergonomi akan menciptakan suasana kerja yang kondusif, nyaman, dan aman. Diharapkan dengan adanya Partisipatori ergonomi ini, karyawan memiliki motivasi dan kerjasama yang lebih dalam mengerjakan tugas-tugasnya.

Dalam konsep partisipatori ergonomi ini, menurut saya ada beberapa kendala yang cukup memberatkan terlaksananya partisipatori ergonomi. Kendala-kendala tersebut biasanya lahir dari pribadi tiap karyawan. Kendala-kendala tersebut diantarnya adalah rasa iri, dengki, tak cocok dengan cara kerja karyawan lain. Selain masalah-masalah tersebut, biasanya ada masalah utama yang kerap terjadi dalam dunia kerja dalam menerapkan partisipatori ergonomi ini. Masalah tersebut adalah gengsi, gengsi akan menjadi batu sandungan yang cukup besar dalam mengimplementasikan Partisipatori ergonomi ini. Gengsi ini biasanya terjadi pada atasan yang susah untuk bergaul dengan bawahan, menganggap bawahan itu lebih rendah dari pada atasan. Oleh sebab itu, kita harus menanamkan konsep yang benar sebelum mengimplementasikan partisipatori ergonomi.

Jika partisipatori ergonomi ini bisa terlaksana dengan baik, maka organisasi yang bersangkutan akan memiliki efektivitas kerja dan efisiensi yang baik. Dalam pelaksanaannya tersebut semua karyawan dan bawahan harus bisa memahami dan menyadari kepentingan bersama demi kepentingan organisasi yang bersangkutan tersebut. Evaluasi dan perbaikan sangat diperlukan untuk mencapai hasil yang optimal. Untuk melaksanakan program ergonomi di sebuah industri atau organisasi lebih baik kita melakukan 6 tahapan seperti yang diutarakan oleh Wells (2003)
Dengan adanya partisipatori ergonomi, diharapkan terjalin kerjasama yang baik dan keakraban antar karyawan semakin baik. Sikap perhatian akan sekitarnya, teposeliro, anti sara akan semakin mengakrabkan satu sama lain. Error yang ada saat melakukan kegiatan juga diharapkan berkurang.

Partisipatori ergonomi tidak bisa berkembang tanpa campur tangan semua pihak. Jika hanya beberapa anggota atau karyawan yng mau mengembangkan dan berpartisipasi, akan timbul berat sebelah yang bisa menciptakan perpecahan dan masalah-masalah. Kepedulian semua pihak sangatlah dibutuhkan demi perkembangan sebuah organisasi.

Kompetisi selalu ada dalam dunia kerja, dan hal tersebut merupakan hal yang sangat susah untuk dihilangkan. Oleh karena itu, kita harus kritis dalam menghadapi masalah seperti ini. Kita harus bisa menciptakan iklim kompetisi yang positif dan membuat semua pihak berpartisipasi. Jika kompetisi sudah menjurus ke hal yang negatif, konsep partisipatori ergonomi akan susah untuk diterapkan secara maksimal dan optimal.

Perencanaan yang mantap, pemikiran-pemikiran yang positif, serta partisipasi yang baik dari semua pihak dalam organisasi untuk melaksanakan konsep partisipatori ergonomi, akan membuat kenyamanan dalam bekerja.
Media komunikasi, forum sangat diperlukan untuk mencegah miss komunikasi. Media komunikasi yang bisa digunakan misalnya adlah handphone, internet, chatting, facebooking, dan lain sebagainya. Dengan adnya media-media tersebut, semua pihak dapat memberikan saran dan berpartisipasi untuk mengembangkan apa yang sudah ada.

memahami etika profesi dengan hati nurani


Hubungan antara etika profesi dengan hati nurani

Etika profesi dan hati nurani merupakan dua hal yang saling berkaitan satu sama lain. Kedua hal tersebut juga memiliki hubungan sebab akibat.
Dalam melakukan segala hal, manusia harus mempertimbangkan baik buruknya akibat yang akan terjadi, maupun tepat atau tidak tepatnya keputusan yang dibuat. Untuk mengerjakan sebuah pekerjaan, manusia memiliki tools atau alat yang berguna untuk membantu dalam mengerjakan dan mengambil keputusan. Setiap profesi pasti memiliki resiko baik itu resiko yang tinggi ataupun resiko yang rendah. Setiap profesi, memiliki etika profesi dimana etika profesi tersebut bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Namun hal tersebut bisa terhalang, jika seorang bekerja yang bekerja tidak sesuai dengan kata hatinya. Hal tersebut bisa berpengaruh pada performansi kerjanya. Jika bekerja tidak sesuai dengan hati nurani, maka yang dipikirkan hanya malas untuk melakukan pekerjaan tersebut, dan tidak serius dalam mengerjakannya.

Sebuah profesi yang dimilliki oleh setiap manusia belum tentu sesuai dengan hati nuraninya. Sebagai contoh :
Jika si A bekerja di sebuah perusahaan kimia yang terkenal dan di perusahaan tersebut si A mendapat jaminan hidup yang layak sehingga kebutuhan rumah tangga dan lain sebagainya tercukupi dengan baik, tapi di balik hal tersebut tersimpan sebuah kejanggalan dari hati si A. Hal itu disebabkan karena hasil produksi dari perusahaan kimia tersebut berbahaya bagi kehidupan manusia dan lingkungan. Pada saat inilah hati nurani akan bekerja. Hati nurani si A akan membimbing si A ini untuk memberi keputusan, apakah dia akan bertahan di perusahaan kimia tersebut dengan kehidupan yang layak dan nyaman atau dia memutuskan untuk berhenti dari perusahaan tersebut, namun kehidupan keluarganya akan kacau baik dari segi ekonomi maupun keharonisan keluarganya.

Jika dalam bekerja, kita bisa menerapkan kode etik dengan baik yang disertai dengan hati nurani yang baik maka kita akan dapat bekerja dengan aman, tenang dan nyaman. Seorang pekerja yang bekerja sesuai dengan hati nurani dan tidak melanggar kode etik akan bekerja dengan lebih nyaman dibandingkan dengan pekerja yang bekerja tidak sesuai dengan hati nurani. Jika kita melihat konteks hati nurani sebagai salah satu tools untuk mengambil sebuah keputusan, maka makna dari hati nurani ini berfungsi sebagai jalan kebenaran. Hati nurani berbeda dengan super egois (menurut Sigmund Fread), hati nurani bersumber dari iman, sedangkan ego berasal dari sifat dasar manusia yang tidak pernah puas. Selain itu hati nurani juga menyangkut unsur pengertian secara objektive dan tanggung jawab.

Hati nurani sebagai tools untuk melaksanakan etika kerja yang baik


Hubungan antara etika kerja dengan hati nurani

Sebagaimana yang telah kita ketahui dalam dunia kerja, etika kerja merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap komunikasi antara pekerja yang satu dengan pekerja yang lain. Etika kerja mengatur hal-hal yang dianjurkan maupun dilarang dalam melaksanakan pekerjaan tersebut. Etika kerja tidak hanya berjalan untuk karyawan tingkat operator saja, namun untuk semua elemen yang ada di tempat kerja yang ditempati.
Dengan adanya etika kerja, diharapkan komunikasi antara satu pekerja dengan pekerja yang lain dapat saling berkomunikasi dengan baik sehingga performansinya akan meningkat. Dalam melaksanakan etika kerja yang ada, setiap orang sebaiknya sesuai dengan hati nurani. Karena hati nurani ini akan menjadi tolak ukur baik tidaknya sesuatu. Etika kerja dibuat dengan tujuan untuk efektifitas dan effisiensi dalam bekerja, namun tidak semua etika kerja sesuai dengan hati nurani yang ada di tiap karyawan yang melaksanakan. Sikap sopan santun terhadap bawahan, atasan, tamu, dan pekerja lain dengan dilandasi kesesuaian dengan hati nurani akan membuat sesorang menjadi nyaman untuk mengerjakan pekerjaan maupun etika kerja yang ada.
Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa untuk melaksanakan dan mentaati etika kerja para karyawan harus memiliki komitmen dan kemauan. Kemauan itu sendiri hadir dari pribadi karyawan yang bersangkutan. Etika kerja tidak mudah untuk dilaksanakan, apalagi jika etika kerja tersebut tidak sesuai dengan hati nurani pekerja yang bersangkutan. Hati nurani itu sendiri sebenarnya bersangkutan dengan masalah unsur pengertian secara objektif dan tanggung jawab. Untuk menjadi seorang profesional, seorang karyawan dituntut untuk bisa mengendalikan diri, mentaati etika kerja, dan bisa menyesuaikan dirinya dengan lingkungan.
Untuk menciptakan suasana yang nyaman dalam bekerja, kita perlu mempersiapkan diri dalam menghadapi keadaaan yang ada dan berusaha semaksimal mungkin untuk menghindari error. Dalam memahami hati nurani, kita harus bisa berpikir dengan jernih. Hati nurani bisa juga salah atau belum tentu baik. oleh karena itu, kita harus bisa melatih hati nurani dengan cara berdoa, berbuat baik, dan menyesuaikan diri dengan kebudayaan dan peraturan yang ada. Semoga dengan adanya pemahaman tentang hati nurani yang baik, kita bisa menjadi pribadi yang jauh lebih baik pula.

Selasa, 24 Februari 2009

Jembatan Keledai Efektif untuk Belajar

Jembatan keledai
Sumber diperoleh dari
Jembatan keledai adalah cara untuk mengingat atau menghafalkan sesuatu yang digunakan dalam bidang pendidikan. Jembatan keledai sering berupa kata atau suku kata yang ditambahkan pada susunan kata yang ingin dihafal agar terbentuk kalimat dengan arti yang menarik atau masuk di akal. Salah satu contoh yang paling populer adalah singkatan "mejikuhibiniu" untuk mengingat warna pelangi: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu. Contoh jembatan keledai yang lain adalah kalimat "Oh Be A Fine Girl Kiss Me" untuk mengingat klasifikasi bintang O, B, A, F, G, K, M.
Istilah jembatan keledai kemungkinan besar merupakan terjemahan dari bahasa Belanda Ezelsbruggetje (titian keledai) atau bahasa Latin pons asinorum (jembatan keledai).
Penggunaan jembatan keledai berdasarkan asumsi bahwa otak manusia terdiri dari dua jenis, ingatan "alami" dan ingatan "buatan." Ingatan alami merupakan bakat sejak lahir dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan ingatan buatan dibangun dengan cara belajar dan bisa dilatih dengan menggunakan teknik jembatan keledai.
Jembatan keledai bisa digunakan untuk mengingat daftar yang panjang dan sulit diingat hanya dengan ingatan alami, misalnya dalam mengingat unsur kimia, anatomi, taksonomi, tata bahasa dan rumus matematika

Kamis, 19 Februari 2009

Etika Profesi

Berdasarkan dari pernyataan yang ada di website http://www.kuliahbersama.com/, saya memiliki beberapa pendapat, diantaranya adalah sebagai berikut:

Manusia merupakan makhluk yang memiliki akal budi, dimana dengan akal budi ini manusia bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Jika kita melihat lebih dalam tentang etika, sebenarnya etika itu sendiri muncul karena akal budi manusia.
Etika sendiri terdiri dari bermacam-macam, salah satunya adalah etika profesi. Etika profesi antara profesi yang satu dengan profesi yang lain memiliki perbedaan. Beberapa perbedaan tersebut disebabkan karena pengaruh keadaan dan pekerjaan yang dilakukan. Biasanya setiap pekerjaan memiliki kode etiknya sendiri-sendiri, sebagai contohnya adalah Kode Etik Profesi Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri Indonesia yang saya dapat dari sumber website http://www.kuliahbersama.com/. Kode etik sendiri memiliki tujuan yang positif, tujuan dari kode etik adalah untuk meningkatkan mutu dan kualitas yang ada. Kode Etik Profesi Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri Indonesia memiliki beberapa point-point penting yang mendorong seorang Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri untuk menjadi seorang profesional di bidangnya. Dengan implementasi kode etik yang ada, diharapkan Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri bisa memberikan kontribusi yang lebih guna kemajuan bangsa dan negara. Dalam Kode Etik Profesi Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri Indonesia, terdapat banyak hal yang susah untuk dilakukan. Mungkin kita hanya melihat hal tersebut sebagai hal yang biasa dan mudah untuk dilaksanakan, namun saat kita menerapkan kode etik tersebut akan banyak kendala yang siap menunggu.
Seiring dengan adanya perkembangan teknologi yang ada pada jaman sekarang, khususnya di bidang perindustrian. Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri dituntut untuk memiliki tanggung jawab yang tinggi, mencakup profesi yang dijalaninya. Dengan adanya perkembangan-perkembangan teknologi tersebut, diharapkan kepada Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri untuk bertindak kritis dalam menanggapi setiap masalah yang timbul disertai dengan implementasi dari Kode Etik Profesi Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri Indonesia